Cerita Waruga
Ini cerita sederhana untuk dikenang.
Beberapa bulan yang lalu, ada 5 mahasiswa yang lagi (well, bisa dibilang) stuck sama hidupnya. Sebagian dari mereka udah bertahun-tahun belajar di Eropa, Jerman tepatnya. Kerjaannya ngampus, doing berbagai macam part-time job, baca buku, ngumpulin ide, dan semua bercita-cita setinggi angkasa (serius) untuk jadi kaya raya dan kasih impact + be helpful untuk orang-orang di sekitarnya. Tapiiiii, eksekusi dari mereka ini masih bisa dibilang nihil, makanya mereka stuck. Bingung. Kebanyakan tau, tapi eksekusi nol.
Eh, kenalan dulu ya. Ini nih para member yang ikut ngebangun Waruga.
Faldano. Jauh-jauh kuliah ke Jerman ambil jurusan Renewable Energy dan nyoba belajar Business Engineering. Tapi emang dasar hobinya mainan segala hal yang serba digital, jadi balik lagi deh ngutak-ngatik dunia digital. Hahaaa.. Lha, kok mau sih bang jadi pengusaha? “Iya, soalnya kalau nggak jadi pengusaha, nanti keenakan malah ngelamar kerja. Mendingan ngelamar Sarah.” #eaaa
Gue, Sarah. Mereka bilang gue lola (loading lambat), tapi gerak cepet. Pernah dapet 6 beasiswa sewaktu kuliah Bachelor di Jerman. Banyak yang bilang kalau ngedapetin beasiswa selama kuliah Bachelor di Jerman itu gak mungkin, karena kuliahnya pun udah gratis. Hmm, well… Gue dah ngebuktiin sih, as if one scholarship isn’t enough, I got six. That was money rain, you know.
Ica. Ica ini serba praktis orangnya, selalu punya cara untuk nyelesaiin masalah dengan solusi cepet. Ica juga yang ngasih hipotesis kalau orang Indonesia banyak yang butuh dibikinin website, asal harganya murah. Dari bulan lalu, Ica dah balik lagi ke Jerman untuk nyelesaiin study nya, do’ain Ica semoga lancar ya kuliahnya!
Agung, adiknya Seno. Agung belajar tentang ilmu komputer. Masih suka bingung-bingung kapan mau nyelesaiin kuliahnya, karena dia pengen punya “usaha” atau nyiptain “sesuatu” dulu sebelum lulus kuliah. Uwewww kaka Agung keeyeeeen..
Seno. Hm, apa ya yang dilakuin Seno di Waruga? Bentar-bentar, gue inget2 dulu.. Hmm.. Karena pengetahuannya luas, Seno banyak ngasih wawasan dan opini tentang perkembangan Indonesia. Kurang lebih, ini membantu Faldano, sebagai kapten, untuk ngambil keputusan strategis kedepannya.
Long story short, Ica dan Seno memutuskan untuk konsentrasi membangun fashion-line nya, Savare Rivera. Faldano, Sarah, dan Agung, ngebikinin website-website para klien di Waruga. So that we won’t be stuck again. At least, we execute something, something that might be good for people around us.
Kami ngejalanin ini dengan misi: bertahan hidup, supaya nggak kelaperan, nggak kedinginan. Dan mau bikinin website, supaya kakak-kakak semua makin hits di dunia digital. Udah, itu aja, sesederhana itu.
Satu demi satu klien datang, ada yang permintaannya sederhana, ada yang kompleks, sampai yang sebentar-sebentar minta websitenya dibenahi ini-itu juga ada.. Most of the time kami tau gimana cara solve problem yang mereka inginkan, tapi kadang ada juga saat dimana kami harus belajar sampai larut malam untuk menyelesaikan problemnya, supaya web klien kami berfungsi dengan baik dan usaha berjalan dengan lancar.
Bukan hal yang tabu bagi kami untuk mengakui bahwa skill kami belum hebat untuk men-develop website yang super kompleks. Kadang html function atau short-code aja masih lupa, apalagi membuat coding sambil tutup mata? Duh, Belum bisa kaaaak.. Kami masih ada di dalam tahap belajar untuk menjadi web developer yang sangat-sangat profesional. Maka setiap harinya, selalu ada hal-hal baru yang kami pelajari untuk meningkatkan kualitas pembuatan website atau toko online.
Selain itu juga, berkecimpung di dunia teknologi memang selalu ada perubahan, semakin berkembang, semakin cepat, semakin bagus, semakin akurat. Maka “Terus belajar” adalah hal yang sangat-sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
Selama beberapa bulan belajar sambil jualan jasa, puluhan klien berdatangan. Alhamdulillah jasa yang ditukarkan, bisa dipakai untuk bertahan hidup, beli makanan, jalan-jalan, dan beli kebutuhan lainnya. Laporan keuangan berada dalam kondisi sangat baik, far from our expectation before, rupiah terus mengalir, dari sana-sini. Magic ya rasanya bisa menghasilkan uang sambil terus belajar? Kakak-kakak juga pasti pernah, sedang, atau akan merasakannya juga koook..
Keuntungan yang didapatkan, kami putarkan kembali untuk membangun Waruga.com ; dua minggu kami membangun website yang baru. Jasa dan produk yang ditawarkan ikut bertambah, semakin lengkap. Alur pemesanan website diperbaiki, supaya lebih mudah. Jadi saat ini, kakak dapat memesan website dengan cara yang lebih sederhana. Cukup dengan pilih jenis paketnya, mengisi formulir (apabila diperlukan), lalu mentransfer DP sesuai dengan kesepakatan. Semua bisa dilakukan di dalam website Waruga.com tanpa perlu repot-repot chatting atau email-emailan dengan Sarah berkali-kali.
Kalau ternyata masih kebingungan, bisa langsung live chat dari websitenya, atau ngobrol dulu dengan tim Waruga. Kami memang belum tergolong super expert, namun kami menghabiskan banyak waktu untuk mengamati website-website dan perkembangan dunia digital yang ada diluar sana, dan kemungkinan wawasan yang kami miliki sekarang bisa membantu kakak-kakak semua untuk membuat keputusan mengenai website atau toko online kakak.
Harga yang kami tawarkan pun masih belum berubah. Hanya saja kali ini kami masih bisa memberikan potongan harga 55%, namun hanya untuk 18 orang. Yap, terbatas.
Bisa dilihat websitenya disini -> www.waruga.com #eeeh, jadi promosi.
In conclusion, it might not be a perfect journey nor story. But, it’s a journey that the path was, is, and will be decided by our selves. Wanna join our adventure? Kepoin kita di LINEat / Instagram @warugadotcom untuk cerita-cerita berikutnya.